Pembangunan

MUSRENBANGDA PUNCAK JAYA 2019, BUPATI TEGASKAN SKPD AJUKAN PROGRAM KEGIATAN BERDASARKAN KEBUTUHAN BUKAN KEINGINAN

Mulia_Sudah menjadi rutinitas dilingkungan Pemda Puncak Jaya setiap awal Tahun digelar agenda Musrenbang Daerah guna menyatukan rencana dan kegiatan Tahun selanjutnya dapat selaras sengan Visi dan Misi KDH/WKDH serta pembangunan Nasional dan Provinsi Papua bertempat di Aula Sasana Kawonak Kantor Bupati Puncak Jaya(4/4). Direncanakan Musrenbangda ini akan dihelat selama 2 hari berturut-turut yang dihadiri oleh para kepala OPD, Kabid, Kabag dilingk. Pemda Puncak Jaya.

Dalam laporannya, Plh. Kepala Bappeda, Pirens Aipasa, ST menungkapkan bahwa sesuai permendagri Nomor : 050/1331/sj tgl 13 feb 2019 ttg penerapan e- planning serta RAPK KPK RI bahwa perencanaan dan penganggaran keuangan daerah sudah harus menggunakan sistem elektronik guna transparansi dan akuntabilitas pemerintahan dan pembangunan di daerah (SPBE).

“Mulai tahun ini kita telah menerapkan perencanaan pembangunan berbasis elektronik yang telah dilaunching 3 november 2018 lalu, namun mulai dari perencanaan sampai penganggaran perlu memiliki dokumen RPJPD, RPJMD, RKPD, RENSTRA dan RENJA sebagai acuan dalam pengimputan program kegiatan” Ungkapnya.

Pirens menambahkan bahwa “Tema pembangunan nasional tahun 2020 berorientasi pada pembangunan SDM guna mewujudkan pembangunan berkualitas, adapun tema RKPD Papua yaitu peningkatan kualitas hidup yang berkeadilan sedangkan tema pembangunan Puncak Jaya sesuai RKPD Puncak Jaya tahun 2020 yaitu inklusif pertumbuhan sektoral yang berbasis potensi kearifan lokal melalui pemberdayaan UKM langkah permujudan masyarakat mandiri” jelas Pirens.

Tim Asistensi Provinsi Papua, Bpk.Freddy Molle, SE, MM dalam arahannya mengatakan bahwa

“Ada beberapa hal yang sangat penting yang harus di garis bawahi dalam pembangunan di daerah. Orientasi pembangunan Provinsi yang dipaparkan yakni yang pertama manusia, kedua Pertumbuhan dan potensi unggulan dan ketiga Pemerataan keadilan dan kewilayahan. Program prioritas kita di daerah yang utama mengenai sektor pendidikan, angka putus sekolah prov. Papua tercatat di angka 6,5 tahun sdh putus sekolah. kebanyakan hanya sampai SD saja, diharapkan di 2023 paling tidak sampai selesai SMA sehingga peningkatan SDM kita dapat diperbaiki. Ini yang masih menjadi gunung es yang harus diselesaikan. Bagaimana meningkatkan mutu pendidikan kalau sekolah saja kadang tak ada gurunya, hal ini harus menjadi perhatian Pemerintah.” Jelasnya.

Faktor lain yang disinggung adalah Peningkatan angka harapan hidup (AHH) masyarakat papua yang masih sangat rendah yaitu di angka 60 tahun. Kehadiran pemerintah menurutnya perlu dengan kampanye penerapan gaya hidup sehat, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, penambahan tenaga medis, obat2an, peningkatan kualitas pangan dan gizi. Diharapkan kedepan angka harapn hidup naik menjadi 70 atau 80 tahun.

Disamping itu pemerintah harus mendorong peningkatkan sistem akuntabilitas dan pengawasan dalam pengelolaan keuangan dan kinerja daerah. Ditambahkan pula bahwa  sektor tanaman pangan, Perkebunan, dan Peternakan masih menyumbangkan angka yang belum maksimal dalam PDRB. Karena sektor tanaman pangan, pertanian, peternakan dan perikanan inilah yang menjadi daya saing daerah.

Freddy mengungkapkan bahwa Isu yang diangkat dalam rencana pembangunan daerah yakni ada 5 isu : 1. Pemenuhan pelajaran dasar, 2. peningkatan daya saing,3. Penguatan pusat pertumbuhan wilayah,4.Penurunan ketimpangan antara wilayah dan 5. pemanfaatan ruang dan urbanisasi” bebernya. Selain itu perlu mendapat perhatian bahwa porsi belanja pegawai di daerah masih sangat besar yaitu 60%, diharpkan kedepan menjadi 50:50.

Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa “Puncak Jaya ini berusia 22 Tahun, 22 Distrik dan baru-baru ini kita  membentuk 2 Distrik baru dan 3 kelurahan dgn tujuan pendekatan pelayanan publik lebih menjangkau ke masyarakat yang berbasis penguatan SDM(aksesibilitas pelayanan publik).

Bupati mengungkapkan bahwa Puncak jaya dalam penerapan SPBE telah mendapat apresiasi publik karena sudah menerapkan sistem online dalam pelelangan (ULP&LPSE)” bangga Bupati.

Sejalan dengan Visi Misi Provinsi Papua, Bupati bersama wakil Bupati mengusung Visi Terwujudnya Masyarakat Puncak Jaya yang Amana, Mandiri dan sejahtera menggarisbawahi ada beberapa hal yang penting yakni pemberdayaan OAP di bidang apa saja, Meskipun tdk mempunyai pendidikan mereka harus bekerja di tanah mereka ini. Kita juga sudah meningkatkan kualitas SDM, banyak dokter OAP asal Puncak Jaya dari dana Otsus dan masih banyak calon doktor (s3)OAP yang berhasil. Selain itu dari sisi infrastruktur pihaknya akan membangun rumah pegawai agar ada peningkatan kesejahteraan dan disiplin ASN. “Kita pernah memberikan modal kepada OAP untuk membuka usaha apa saja tapi itu sangatlah susah apalagi ingin merubah budaya mereka, oleh karena itu kepada SKPD yang bersangkutan kiranya dapat membentuk sebuah program agar dapat membantu perekonomian OAP, kita harus jalan dengan strategi dan sudut Pandang yang berbeda agar dari sumber terbatas bisa maksimal. Kita harus mengangkat program-program unggulan di Puncak Jaya, Untuk SKPD  yang bersangkutan bisa melihat mengenai buah merah cara pemeliharaannya harus ditingkatkan termasuk kopi karena  sekarang kopi menjadi populer(trending) apalagi kopi kita adalah kopi kualitas tinggi. Kita harus membuka mereka lahan untuk mengembangkan buah kopi dan buah merah. Tak lupa pula untuk buah markisa kita harus dibudayakan dan dikembangkan, mengingat kemarin beberapa tamu pusat yang datang sangat menyukai buah ini.” beber Yuni Wonda.

Bupati juga mengimbau bahwa dari pengalaman yang ada hasil pembangunan rumah masyarakat maupun fasilitas publik sering menjadi sasaran amuk massa,  agar masyarakat ini jangan merusak atau membakar rumah ataupun gedung-gedung karena untuk membangun butuh waktu dan sumber dana yang tidak sedikit di pedalaman papua.

“Saya menghimbau kepada para kepala distrik, kepala kampung dan lurah untuk memberikan pemahaman kepada masyrakat untuk meninggalkan cara seperti itu. Saya juga perintahkan kepala Bappeda dan Kadin PU Kedepan model konstruksi bangunan bukan dari sumber kayu lagi tetapi rangka baja, selain susah terbakar juga agar kelestarian lingkungan tetap terjaga dari penebangan karena alasan pembangunan. Jangan sampai peristiwa banjir bandang di Sentani terjadi disini karena minimnya pohon sebagai resapan air. Penebangan kayu kita harus hati-hati tidak boleh menebang kayu secara sembarangan,ataupun berkebun karena sangat rawan. Kita harus lebih mencintai alam kita ini jangan merusak alam kita mengambil kayu bakar pun seperlunya saja. Jadi kepada para kepala Distrik segerakan memberi himbauan kepada masyarakat untuk dilarang menebang pohon secara sembarangan” imbau Yuni.

Terkait sisi pendidikan Bupati berpesan kepada Dinas PdanK serta tenaga pendidik untuk mengimbau kepada siswa agar tidak menggunakan hp ke sekolah saat jam belajar mengajar, karena ini dapat mengganggu pelajaran yang sedang berlangsung disekolah. “Komunikasi memang penting tetapi kedewasaan dan disiplin dalam menggunakan teknologi kepada anak2 juga harus diutamakan” ujar Bupati.

Ditambahkan dari aspek Pemberdayaan OAP guna peningkatan potensi ekonomi lokal bupati akan membuka akses jembatan penghubung antar distrik. Selain infrastruktur yang digenjot juga didorong kepada pelaku usaha untuk merintis membuka usaha bagi OAP. Dinas UMKM dan perindagkop saya minta aga perhatikan kearifan lokal/budaya disini. Bantuan sumber modal harus tepat sasaran baik tata kelola modal dan pembinaannya. Langkah adaptif harus ditempuh OPD terhadap UKM OAP agar bisa bertahan dalam persaingan usaha dan diharapkan menjadi entrpreneur puncak jaya yang hebat.

“Kita proritas tinggi kepada OAP, Program pembangunan di prioritaskan tinggi untuk OAP dari APBD agar anak daerah tidak terpaku untuk menjadi pegawai tetapi bisa menjadi  wirausahawan. Intinya adalah seluruh OPD segera mengajukan program kegiatan berdasarkan kebutuhan masyarakat bukan keinginan semata.” Tegas Yuni.

Terkait Penerimaan cpns 2018 Bupati tegaskan alokasi formasi yakni 80% OAP dan 20% pendatang. Hal ini penting bahwa Puncak Jaya adalah bagian integral dari NKRI, peluang kerja yang membutuhkan skill tertentu yang kita belum punya kesempatan harus buka lebar kepada yang lain, agar anak daerah juga bisa belajar sekaligus mencontoh yang baik” Tutup Bupati.

Selepas sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi usulan per bidang yakbi Fispra, sosbud dan ekonomi melalui sistem E Planning Erugun Amanah.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button