PERESMIAN DPRD KABUPATEN PUNCAK JAYA PERIODE 2019 – 2024, BUPATI : JAGA SELALU SINERGITAS, KEKUATAN UNTUK MENGGENJOT PEMBANGUNAN
Mulia – Peresmian dan Pengambilan Janji Anggota DPRD Periode 2019 – 2024 dalam rapat Peripurna Istimewa DPRD Kabupaten Puncak Jaya berlangsung aman dan hikmat, Senin (11/11).
Sebanyak 30 Anggota DPRD yang dilantik langsung oleh Ketua Pengadilan Negeri Nabire Erenst Jannes Ulaen, SH, MH sekaligus penandatanganan berita acara pelantikan oleh Rohaniawan dan Perwakilan Anggota DPRD di Ruangan Rapat Kantor DPRD Kabupaten Puncak Jaya.
Sementara itu berdasarkan pasal 3377 UU No 17 Tahun 2014 tentang MD3 dalam hal pimpinan DPRD Kab/Kota belum terbentuk maka akan dipimpin oleh pimpinan sementara DPRD Kab/Kota. Pimpinan sementara DPRD Kab/Kota terdiri dari satu orang Ketua dan satu orang Wakil Ketua yang berasal dari dua partai politik yang memperoleh kursi terbanyak pertama dan kedua DPRD Kab/Kota. Maka pimpinan sementara DPRD Kabupaten Puncak Jaya Periode 2019 – 2024 menurut kursi terbanyak yaitu Matius Wonda sebagai Ketua sementara dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Miren Kogoya, S.Ikom sebagai Wakil Ketua sementara dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Dan dilanjutkan dengan penyerahan Palu Sidang dan Memory oleh Pimpinan DPRD Kabupaten Puncak Jaya Periode 2014 – 2019 kepada Pimpinan Sementara DPRD Kabupaten Puncak Jaya Periode 2019 – 2024. “Dengan terpilihnya Ketua dan Wakil Ketua sementara agar dapat memimpin rapat, memfasilitasi pembentukan fraksi-fraksi DPRD, mempersiapkan tata tertib dan mengusulkan pimpinan definitif DPRD Kabupaten Puncak Jaya Periode 2019 – 2024” Tutup Setwan DPRD.
Selain itu dalam Sambutan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM mengatakan bahwa dalam pemilihan anggota legislatif ini ada yang baru menjabat dan ada juga yang melanjutkan, itu merupakan hal yang wajar dan biasa, maka dari itu atas nama Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Puncak Jaya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya “Sesuai dengan Perubahan Aturan UU yang berlaku, anggota DPRD adalah pejabat daerah oleh karena itu kita yang ada menurut UU 23 tahun 2014 tentang penyenlenggaraan pemerintah daerah itu didalamnya ada Pemerintah dan DPRD dan kitalah yang harus melayani masyarakat. 30 Anggota DPRD yang terpilih ini maka ini adalah pilihan Tuhan dan pilihan Rakyat, maka dari itu Kepercayaan Rakyat dan Pilihan Rakyat harus kita jaga baik, setiap kata-kata yang sebelumnya berdemokrasi di lapangan masyarakat akan tunggu hasilnya” ungkap Yuni Wonda.
Bupati juga menambahkan bahwa HUT Kabupaten Puncak Jaya karena ada kendala maka tidak diselenggarakan pada tanggal 8 Oktober lalu. satu hal menjadi catatan penting dalam Kabupaten Puncak Jaya dalam pemilihan legislatif ini seluruh anggotanya 100% Orang Asli Papua (OAP) “Ini adalah Amanat UU No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, selalu saya tekankan dan berbicara bahwa kursi DPRD ini adalah Harga Mati untuk Orang Asli Papua khususnya di Kabupaten Puncak Jaya. Saya berharap bahwa menjadi pemimpin harus menjaga komitmen yang ada, Isu yang terjadi di Papua ini, kekacauan yang terjadi di mana-mana dikarenakan HOAX, oleh karena itu jangan percaya HOAX, kita harus olah baik isu tersebut karena itu belum tentu benar” harap Bupati.
Beliau juga memperkenalkan Kapolres baru yang menjabat di Kabupaten Puncak Jaya AKBP. Drs. Mikael Suradal, MM menggantikan Kapolres yang lama AKPB Ary Purwanto, S.SIK yang sekarang telah sertijab pindah ke Merauke karena Prestasi “Jadi sinergitas, Koordinasi, harus sama kalau kita sudah duduk di ruangan yang sama harus menjadi satu. Maka itu jangan mudah termakan provokasi. Sampai hari ini saya perlu buktikan bahwa Puncak Jaya AMAN, kami semua ada disini bertanggungjawab disini dan jangan sekali-sekali membawa provokasi di wilayah saya disini. Maka itu sinergitas, kekuatan yang baru ini diharapkan digenjot terus untuk pembangunan” harap Bupati.
Bupati Puncak Jaya juga mengakui bahwa dalam beberapa bulan tidak ada di wilayah kerja dikarenakan dipanggil oleh Presiden RI melalui Gubernur Papua untuk melakukan pendidikan LEMHANAS di Jakarta “Selama beberapa bulan Kami melakukan pendidikan di Lemhanas, di dalam pendidikan ini banyak hal-hal yang akan terjadi kedepan, maka dari itu kita harus bersiap – siap. Saya bersyukur karena dari 50 peserta yang ikut pendidikan LEMHANAS sampai hari ini ada sudah gugur, kami yang bertahan sampai hari ini sebanyak 37 orang termasuk saya. Saya bangga memiliki masyarakat yang luar biasa yang memiliki kesadaran yang luar biasa, komunikasi yang baik melalui semua elemen sehingga masalah yang terjadi dapat kita selesaikan, ini menjadi barometer besar untuk Papua dan Seluruh Indonesia, karena perwakilan dari Papua dan Papua Barat salah satu terpilih untuk lemhanas ini. Jadi saya berharap hal yang kecil jangan dibesar-besarkan karena manusia itu tidak ada yang sempurna. Dalam waktu dekat kalau kelengkapan DPRD sudah selesai maka tidak lama lagi kita akan menyerahkan RAPBD Kabupaten Puncak Jaya tahun 2020” Tutup Yuni Wonda.