BUPATI KLAIM KUALITAS MINYAK BUAH MERAH PUNCAK JAYA TERBAIK
Mulia – Buah Merah merupakan salah satu buah khas daerah pegunungan yang mempunyai banyak manfaat dan dapat di olah menjadi berbagai macam bahan makanan, dapat di makan langsung setelah di rebus atau di jadikan obat – obatan bahkan konon dipercaya mengobati HIV AIDS.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Puncak Jaya melihat hal ini sebagai suatu celah untuk melakukan terobosan dalam mengolah Buah Merah menjadi Ekstrak Minyak buah merah yang dapat dikonsumsi menjadi suplemen kesehatan. Disamping itu Dinas Kehutanan juga Memproduksi Kopi Bio Mulia yang bahannya juga dari hasil kebun masyarakat Puncak Jaya tanpa pupuk (organik) maupun bahan kimia lainnya.
Kamis (19/2) Bupati Puncak Jaya Drs. Henok Ibo dan Wakil Bupati Puncak Jaya Yustus Wonda, S.Sos, M.Si beserta Pejabat Eselon II, III dan IV meninjau langsung proses pengolahan Minyak Buah Merah dan Kopi Bio pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Jl. Sosial Distrik Pagaleme Kota Baru.
Dibawah Kepemimpinan Bupati, Drs. Henok Ibo dan Wabup Puncak Jaya, Yustus Wonda, S.Sos, M.Si keinginan untuk memasarkan produk unggulan Puncak Jaya dapat terpenuhi. Untuk itu Sejak November 2014 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Puncak Jaya mulai melakukan Produksi Minyak Buah merah dengan teknologi Modern, minyak – minyak hasil produksi tersebut telah di pasarkan di Puncak Jaya dan saat ini sedang dipasarkan di luar daerah Puncak Jaya.
Tidak tanggung – tanggung dana 2 Milyar digelontorkan Bupati kepada Kepala Dishutbun yang dikelola untuk membangun gedung tempat produksi dan penyimpanan minyak buah merah dan membeli mesin pengelolah buah merah menjadi minyak buah merah serta bahan pengemasan.
Dari bangunan semi permanen yang tampak sederhana ternyata didalamnya bekerja mesin teknologi canggih yang mengolah hasil tani Puncak Jaya. Dalam kunjungannya Bupati Puncak Jaya meminta kepada para pekerja pembuatan minyak Buah merah yang merupakan Kabid Perkebunan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sabri Wahyu Prayitno, S.Hut untuk menjelaskan langkah demi langkah pengolahan buah merah menjadi minyak buah merah dan apa perbedaaannya dengan pegolahan manual.
Di sela – sela kunjungannya Drs. Henok Ibo berkelakar bahwa nomenklatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan diganti saja menjadi “Dinas Buah Merah dan Kopi Mulia”. Hal ini di lakukan untuk spesialisasi pekerjaan agar terukur dan punya target sehingga orang – orang melihat bahwa Dinas Kehutanan bukan hanya di hutan melainkan juga dapat memproduksi produk unggulan yang hasilnya dapat dirasakan langsung. “ Salah satu Dinas yang menghasilkan PAD adalah Dinas Kehutanan, dengan penjualan Buah merah dan Kopi Mulia, karena kita punya nilai jual yang kualitasnya jauh lebih baik dibanding daerah lain” terang Henok.
Sekedar di ketahui langkah – langkah pembuatan minyak buah merah dijelaskan oleh sabri yakni “Pertama kita memilih kualitas buah-membersihkan buah-mengeluarkan empulur buah-di steaming(kukus)-mesin evoporator-alat sentrifuse-alat press m odel screw – pengemasan, yang kesemuanya menggunakan mesin dengan teknologi modern dan tanpa campuran sehingga dapat mengurangi kadar air dalam minyak yang mampu membuat minyak buah merah dapat bertahan lama hingga ± 4 tahun dan tanpa mengurangi khasiat dari Minyak tersebut.” Jelas Sabri.
Ditanya lebih jauh kualitas minyak buah merah dan Kopi Bio dibanding produk minyak Buah Merah dan Kopi lainnya adalah bahan bakunya organik dan tanpa pupuk buatan, proses pengolahan menggunakan mesin yang lebih canggih dan temperatur optimal sehingga menghasilkan kadar air yang sedikit, pengolahan steril dan higienis, tanpa ampas, bahkan ampas buah merah dapat dijadikan untuk api tungku karena mudah terbakar. Adapun kendala yang dihadapi oleh dinas yakni keterbatasan mesin genset dan masalah pemasaran yang terbatas.
Kendala tersebut terjawab oleh Bupati Henok Ibo yang akan mendatangkan Mesin Diesel yang memiliki kapasitas yang lebih besar untuk menggerakkan mesin berteknologi canggih tersebut. Dikesempatan lain Kepala Dinas Perkebunan Kehutanan Puncak Jaya, Yanius Telenggen, SH menjelaskan untuk pemasaran kini telah menyewa salah satu ruko di Kota Baru dan telah mentipkan Produknya di Apotek, Bandara dan beberapa kios di Kota Lama Mulia. Kedepannya akan dicoba dilakukan pemasaran di Jayapura dan Sentani dengan membuka outlet pemasaran dan melalui media cetak dan elektronik. Ditambahkan untuk dapat membeli produk ini dapat menghubungi Dinas Kehutanan Perkebunan di Nomor kontak 081247062199, pesanan akan diantarkan melalui paket pengiriman ke seluruh Indonesia.