MENGINTIP SEMANGAT NASIONALISME ANAK SD TINGGINAMBUT

Mulia_

Kemeriahan hari ulang tahun Republik Indonesia ke 71 menjelang 17 agustus mulai nampak di berbagai penjuru negeri. Lain halnya dengan suasana semarak HUT RI di Distrik Tingginambut Kab. Puncak Jaya. Kali ini Puncak Jaya mengangkat tema lokal “Pembangunan dan bantuan atas Kerja Nyata Pemerintah Republik Indonesia kami telah menikmati. Allah wa … wa …wa…” Sejalan dengan hal itu nampak pembangunan di Distrik Tingginambut sudah mulai nampak dengan dibangunnya sederetan rumah sosial, gedung SMP Tingginambut, listrik yang sudah menyala serta Pasar sentral Tingginambut yang sudah ditempati oleh masyarakat untuk melakukan jual beli hasil bumi.

Dari bidang pendidikan, ditemui di SD Inpres Tingginambut (12/8) semarak Kemerdekaan nampak terasa. Diruang kelas terdengar anak – anak SD Inpres Tingginambut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dengan penuh semangat. Dijumpai saat apel sekolah Kepsek SD Inpres Tingginambut, Markus Seleng, S.Pd  mengungkapkan bahwa saat ini proses belajar mengajar di Tingginambut sudah efektif dimulai sejak situasi berangsur aman sejak 3 tahun terakhir. “Kami ucapkan terima kasih atas bantuan Pemda Puncak Jaya terutama Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kab. Puncak Jaya, kami sudah ikuti K-13 proses berjalan baik dengan jumlah kelas 1 sampai kelas 5 yang diikuti 128 siswa/i SD. Proses PBM sendiri efektif dimulai pukul 8 Pagi selesai jam 11.30 WIT.” Ungkap Markus.

Sejalan dengan pernyataan Kepsek, salah seorang guru SD mengungkapkan bahwa kendalayang dihadapi dalam mengajar adalah kendala bahasa dan kesadaran siswa/i untuk aktif dan rutin bersekolah.”kendala untama adalah kalua hari ini sekolah besok tidak sekolah, hari ini 10 orang sekolah besok tidak sekolah.” Beber Tony Halawang. Saat dibuka buku tulis siswa buku yang dimiliki banyak catatan pelajaran yang beragam baik matematika, ejaan bahasa Indonesia bahkan coretan sketsa gambar rumah dan mobil.

Ditinjau mengenai kendala pihak sekolah berharap ada penambahan ruang kelas dan tenaga guru SD. Ditanya lebih jauh terkait tenaga guru yang ada yang saat ini berjumlah 3 termasuk Kepsek sendiri ikut mengajar. Adapun fasilitas yang tersedia adalah papan tulis whiteboard dan kursi dan bangku yang cukup representatif. Nampak diantara siswa/i SD yang berumuran 3 – 5 tahun ada 2 orang siswa yang berumur dewasa yakni 20 tahun bernama Tendison. Dirinya mengakui bahwa ia tidak merasa malu belajar bersama anak usia SD karena setelah situasi aman baru ada proses belajar mengajar”. Sebelumnya kerja kebun, ini ada SD jalan baru ikut Sekolah” ungkapnya.

Terkait idiologi kebangsaan diakui bahwa beberapa sudah mahir melafalkan Pancasila dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Terbukti saat dipanggil kedepan kelas salah seorang siswa mempu menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. Miron salah seorang murid yang bercita – cita menjadi dokter ini mampu mengucapkan pancasila dengan baik sampai selesai.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button