Pembangunan

KEMBANGKAN ENERGI ALTERNATIF, DIRJEN EBTKE RESMIKAN 42.111 LAMPU TENAGA SURYA DI PUNCAK JAYA

MULIA – Tarian Balada Cenderawasih memecah keheningan Bandara Mulia saat kunjungan kerja Dirjen Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) pada Kementerian Sumber Daya Mineral RI Ir. FX.Sutijastoto, MA di Kota Mulia pada Jumat (15/03) dalam rangka peresmian pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk Kabupaten Puncak Jaya dan Kabupaten Paniai.
Rombongan yang tiba di bandara Mulia sekitar pukul 09.00 WIT pagi dijemput oleh Wakil Bupati Puncak Jaya Deinas Geley, S.Sos, M.Si, Bupati Paniai Kapt. Meki Frits Nawipa dan pejabat lainnya yang disambut dengan tarian. Turut hadir dalam kunjungan Jonathan Kepala Seksi Energi Terbarukan Dinas Pertambangan dan Energi Prov.Papua, Noor Arifin Direktur Renbang Infrastruktur EBTKE, Perwakilan Direktorat Jenderal Kelistrikan Pro Gratik Afrizal, Taslim Yunus Perwakilan SKK Migas, Andi Nugraha Dirut PT. Wika. Hadir pula dalam acara tersebut Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto, Dandim 1714/PJ Letkol Inf.Agus, Plh. Sekda Drs. Hendrik Bilangla’bi, Ketua Komisi B DPRD Miren Kogoya S.Ikom, Pejabat eselon II dan III serta pimpinan denominasi gereja dan mesjid.
Dalam Peresmian yang dipusatkan di Aula Sasana Kawonak diserahkan lampu tenaga surya (LTSHE) kepada 5 perwakilan dari Puncak Jaya dan Kabupaten Paniai diantaranya Kepala kampung Jigonikme, Kepala Kampung Wuyukwi, Lurah Pagaleme, Lurah Wuyukwi, Lurah Wurak dari Kabupaten Puncak Jaya sementara Kepala Kampung Kebo dan Perwakilan masyarakat kampung Kebo dari Kabupaten Paniai.
Dalam kesempatan tersebut juga Wakil Bupati Puncak Jaya Deinas Geley, S.Sos, M.Si menyerahkan usulan survey pembangunan PLTMH Kabupaten Puncak Jaya di Distrik Gurage. Wakil Bupati Puncak Jaya mengungkapkan bahwa “Sebuah kehormatan bagi dan masyarakat Kabupaten Puncak Jaya, karena ditengah – tengah kesibukan sebagai Dirjen dan rombongan dapat meluangkan waktunya berkunjung ke daerah kami. Atas kunjungan tersebut, kami menyampaikan rasa hormat dan penghargaan serta terima kasih yang setulus – tulusnya. Kami sangat bangga atas program Nawacita dari bpk Presiden Joko Widodo, dengan kebijakan Papua terang melalui kementerian ESDM. Dengan pemasangan LTSHE sebanyak 42. 111 unit diharapkan sehingga bisa menjawab keterisolasian dari masyarakat yang berada di balik gunung dan lembah. Kami juga menyampaikan proposal masyarakat kepada bpk Dirjen untuk disampaikan kepada menteri ESDM karena kami sudah survei lokasi untuk pembangunan PLTA sejak 2018 sehingga dengan kehadiran bpk di Puncak Jaya dapat merasakan apa yang saat ini telah dirasakan oleh masyarakat”Tutup Deinas.
Dalam momen itu Wakil Bupati Deinas mengemukakan bahwa Pembangunan PLTMA Gurage yang berpotensi besar sampai 1 MW terhambat karena Moratorium Kementerian Pusat yang menunda sementara pembangunan proyek monumental di daerah – daerah. Harapannya jika morqatorium dicabut, Survey tahap kedua dan pembangunan di Distrik Gurage mendapatkan prioritas utama.
Sementara itu dalam sambutan Bupati Paniai Kapt. Pilot M. Nawipa menyampaikan apresiasi luar biasa kepada pemerintah pusat kepada kab. Paniai dengan adanya pemasangan 5.305 unit LTSHE yang tersebar ke 11 Distrik. “Kami di Paniai memiliki kendala yang sama dengan Puncak Jaya yaitu elektrifikasi yang belum sampai ke kampung – kampung yang dihambat dengan topografi gunung yang sulit diakses, namun saat ini kami senang karena mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan karena Pembangkit Listrik yang kami miliki saat ini hanya di Paniai Timur ibu kota Paniai sehingga dengan adanya bantuan ini sangat membantu masyarakat kami” Ucap Nawipa.
Dirjen EBTKE, FX. Sutijastoto menjeskan bahwa “Dengan hadirnya LTSHE ini menjadi perintis elektreifikasi yang berkesinambungan yang diharapkan bermuara pada peningkatan sosial ekonomi masyarakat. Kepada Kepala Distrik dan masyarakat dapat memilik kepercayaan bahwa negara juga hadir dan memperhatikan semua warganya sampai ke Papua terlebih Puncak Jaya dan Paniai.” Ungkap Dirjen. Ditambahkan oleh Bupati yang sekaligus penerbang pesawat sipil bahwa, Puncak Jaya dan Paniai serta Puncak merupakan saudara kandung dalam satu kawasan Lapago yang dalam membangunnya harus dengan pendekatan kawasan. Artinya bahwa dengan Asosiasi Bupati Pegunungan tengah yang sudah ada, tiap KDH akan berkoordinasi dengan KDH lainnya dengan strategi kawasan yang memiliki latar belakang sosial ekonomi serta adat serupa agar konsep dan rencana pembangunan merata dan saling mendorong kawasan yang tertinggal.” Jelasnya.
Dalam Kunjungan perdananya ke Puncak Jaya, dirinya mengakui bahwa alasan pertama kehadiran kami disini bukan sekedar meresmikan saja. Namun lebih dari itu sesuai amanat Menteri ESDM menugaskan pejabat eselon I atau pejabat eselon II supaya melihat langsung kenyataan dilapangan dan mendengar langsung keluhan dan solusi elektrifikasi yang benar – benar efektif dan menyetuh langsung dan dapat disinergikan dengan program yang ada di pusat. Kedua bahwa dalam membangun papua tidak cukup dari satu pihak saja , karenanya setiap kunjungan kami harus melibatkan kehadiran lembaga lain seperti Kemterian KKP, SKK Migas dan pihak BUMN dan swasta yakni PT. WIKA yang saat ini ikut hadir di Puncak Jaya. Dengan sinergi ini akan menjadi prospek positif bagi kinerja lembaga serta swasta yang salah satunya adalah mendorong pemanfaatan Program CSR bagi perusahaan – perusahaan tambang yang ada di Papua. Kedepan semua aspirasi dan kendala serta harapan akan menjadi bahan laporan langsung kami kepada Bapak Menteri ESDM”tutup Dirjen EBTKE.
Ditengah acara, perwakilan masyarakat yakni mama Espana Wonda bersama Bpk Otius Enumbi mengungkapkan kebahagiaannya “Sejak Papua menjadi bagian integral NKRI, kami dibalik gunung selalu menggunakan lilin atau kayu bakar yang berpotensi menjadi pemicu kebakaran didalam honai. Dengan hadirnya LTSHE, masyarakat sudah bisa mengerjakan pekerjaan rumah di malam hari seperti membaca alkitab, memasak, anak – anak kami bisa belajar kerja PR dan cas HP.” Jelas Ibu Espana dalam bahasa ibu (Lani) diiringi derai air mata.
Ditambakan oleh Otius Enumbi bahwa masyarakat saat ini akan lebih bersyukur jika Bapak Dirjen bersama rombongan dapat mengabulkan keinginan dan doa mereka untuk pembangunan PLTA Gurage. “Bpk. Menteri kami punya kali di Gurage yang tidak pernah kering setiap musim, kalau bpk bisa bangun PLTA untuk kami masyarakat Puncak jaya maka kami sangat Senang, karena jika menyala bisa terang dari Mulia, Gurage, tingginambut sampai ke Ilu.” Ungkap Otius.
Ditengah acara Kepala Sekolah Alkitab Mulia Pdt. Enar Wonda Bahwa “kami dulu malam untuk baca Alkitab saja harus pakai lilin dan juga senter tapi dengan adanya LTSHE membantu siswa kami untuk belajar dimalam hari.” Hal senada juga disampaikan oleh siswa SD Pagaleme dalam film singkat yang diputar dalam acara tersebut disambut applause hadirin yang mengikuti.
Selapas acara, Dirjen dan Wakil Bupati Puncak Jaya serta Bupati Paniai bersama rombongan meninjau Kompleks Sekolah Alkitab Immanuel Mulia yang merupakan percontohan lokasi pemasangan LTSHE di Puncak Jaya. selain bercengkrama dengan pengurus dan siswa/i Alkitab, Dirjen dan rombongan mengabadikan momen tersebut serta menyempatkan diri ikut masuk kedalam honai yang terpasang lampu LTSHE. Dirjen mengemukakan bahwa “Kondisi di Puncak Jaya, masyarakatnya hidup dalam kelompok kecil dan tersebar secara sporadis di lokasi yang berbeda. Pola seperti ini tentu harus menggunakan strategi elektrifikasi yang efektif dan efisien.” Jelasnya
Melepas Rombongan Dirjen dan Bupati Paniai, Wabup menyerahkan cinderamata berupa Kopi Mulia dan Sari Minyak Buah Merah kepada rombongan ke Sentani dan Jakarta.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan Puncak Jaya, Christomus baraguna menyampaikan bahwa “Menindaklanjuti kunjungan hari ini, selanjutnya kami akan membahas usulan masyarakat ke Kementerian ESDM di Jakarta dalam waktu dekat. Karena ini adalah kesempatan langka dan peluang besar bagi seluruh masyarakat Puncak Jaya” Ungkapnya

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button