IBADAH SYUKURAN 1 TAHUN PENANAMAN POHON ZAITUN KAPOLRES PESAN PERTOBATAN BAGI PUNCAK JAYA

MULIA  – Untuk segala sesuatu harus mengucap syukur semua karena Tuhan baik bagi manusia sehingga umat Kristen di Kota Mulia Kabupaten Puncak Jaya mengadakan ibadah gabungan di Bukit Zaitun Mulia pada hari Minggu (08/5) pkl.12.00 WIT.

Hadir dalam ibadah Bupati Puncak Jaya Drs. Henok Ibo yang didamping ibu, Kapolres Puncak Puncak Jaya AKBP. Marselis Sarimin, Para hamba Tuhan, serta umat yang hadir dalam ibadah tersebut

.Sekitar 1000 umat yang hadir memadati Bukit Zaitun untuk mengikuti ibadah yang berlangsung dengan penuh hikmah. Dalam ibadah dilayani oleh badan pelayan dari GIDI Emaus Mulia. Ibadah ini merupakan syukuran 1 tahun pohon zaitun yang di datangkan oleh anak – anak Tuhan yang yang membawa dan menanam pohon ini di Bukit Zaitun.

Ibadah yang dibuka dengan doa oleh Pdt. Ludia Ludi, S.Th dan dilanjutkan dengan lagu – lagu Pujian serta firman Tuhan yang disampaikan oleh Pdt. Danius Game.

Sementara itu Bupati Henok Ibo menjelaskan tentang Pohon Zaitun yang saat ini ditanam di Bukit Zaitun didatangkan oleh seorang hamba Tuhan yang pada bulan April 2015 datang ke bukit zaitun dan meminta didoakan oleh Bupati Henok Ibo karena akan berangkat ke Israel sekaligus menanyakan apa yang akan dipesan Henok Ibo menyampaikan bahwa saat ini di Bukit Zaitun sudah tersedia Salib dan juga batu dan yang belum ada adalah Pohon Zaitun sehingga pada tanggal 07  mei 2015 pohon zaitun didatangkan di Mulia didoakan oleh para hamba Tuhan dan pada tanggal 08 Mei 2015 pohon zaitun langsung ditanam di Bukit Zaitun.

“Pohon Zaitun ini sebelumnya tidak ada di Kota Mulia bahkan untuk membawa  keluar pohon ini melalui pemeriksaan dan proses yang sangat ketat apalagi sampai di Tanah Papua. Namun pekerjaan Roh Kudus sungguh luar biasa pohon ini dibawa dari Israel dan melewati banyak pos serta melewati berapa Negara tanpa ada ada pemeriksaan itu semua karena Roh Kudus yang pimpin hamba Tuhan ini untuk bawa pohon datang ke Mulia itu semua rencana Tuhan bahwa di Kota Mulai ada Kemuliaan Tuhan bersinar”Jelas Henok Ibo.

Bupati Henok Ibo juga menmabahkan bahwa sebelum Jesus lahir 3000 tahun lalu pohon Zaitun sudah ada di Bukit Zaitun dan kita percaya bahwa hari ini pohon ini bisa tumbuh dengan baik di Bukit Zaitun Mulia dan hari ini umat yang hadir kita sepakat minta tanda dari Tuhan tidak ada lagi penghakiman dimuka bumi itu janji Tuhan untuk Nuh dan hari ini kita minta tanda pelangi dari Tuhan di Bukit Zaitun siang ini.

Dalam moment ibadah syukuran ini juga dilanjutkan dengan lepas pisah dari Kapolres Puncak Jaya AKBP Marselis Sarimin yang akan dipindahkan ke Polda Papua dalam kesaksiannya Marselis Sarimin mengucap syukur karena sejak tahun 2012 sejak ditempatkan di Puncak Jaya sebagai Kapolres banyak hal yang dialami namun Marselis menmambahkan bahwa “Saya sudah terima Roh Kudus dan waktu Roh Kudus turun ke Kota Mulia saya yang jadi Ketua panitia”Ungkap Marselis yang pada saat itu menjabat sebagai Wakapolres Puncak Jaya.

Saya ada di Mulia  itu  karena rencana Tuhan Roh kudus yang bawa saya ke Puncak Jaya selama 7 tahun itu bukan karena tugas saya tapi dipundak saya Roh Kudus sudah tumpangkan tangan untuk memberkati saya dan memakai saya sebagai alatnya di tanah ini.

Marselis juga menceritakan pengalaman saat diperintahkan sebagai Kapolres puncak dirinya sempat menolak karena situasi Puncak Jaya yang tidak kondusif namun Wakapolda Papua saat itu mangatakan bahwa hanya hatimu yang menentukan untuk bertugas diPuncak Jaya karena ada rencana Tuhan yang membawamu kesana. Kenang Marselis.

Dan inilah tanggungjwab yang ada dipundak Saya dan Puji Tuhan sampai hari ini Tuhan masih menjaga saya dan Roh Kudus masih membimbing saya dalam tugas saya. Di akhir kesaksian Marselis menyampaikan bahwa pada saat kejadian yang terjadi di Kalome dirinya langsung datang ke Tugu Roh Kudus selama 3 malam dan bertanya apakah Roh Kudus benar – benar ada dan pada malam ketiga ada bisikan bahwa  “selama ikatan tradisi belum berubah dan selama orang Dani belum bertobat maka daerah ini tidak akan aman oleh karena itu saya berpesan pada generasi muda Puncak Jaya bahwa selama orang Dani di Puncak Jaya dan seluruh pegunungan tengah belum bertobat maka tanah ini belum aman selama saudara – saudara kita yang diluar sana masih menyembah berhala mau percaya atau tidak tapi itu adalah pesan yang harus diingat. “Tegas Marselis menutup kesaksiannya. Ibadah syukuran ini ditutup dengan doa oleh PDt. Simeon Hilungka.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button