BANGUN SISTEM SEJAK DINI, ASISTEN III MINTA ASN PROFESIONAL
Mulia_ Meski diguyur hujan sejak pagi, tidak menyurutkan semangat ASN, CPNS dan segenap Tenaga honorer dilingkungan pemda Puncak Jaya untuk tetap melaksanakan apel rutin di teras Kantor Bupati Puncak Jaya(14/10).
Dalam amanatnya selaku pembina apel, Asisten Bid. Adm. Umum SETDA Mulyadi, S.Sos, M.AP memberikan apresiasi kepada jajaran ASN yang masih loyal dalam eksistensinya mengikuti apel pagi karena status melekat sebagai ASN adalah mengikuti apel pagi. Dirinya berharap sistem positif inilah yang seharusnya ada bukan karena faktor takut atau harus ada pimpinan. Dengan membangun sistem disiplin yang teruji adalah lebih efektif dibanding membangun rutinitas belaka.
“Apel pagi adalah bagian dari sistem yang dibangun, terbukti apel tetap dapat terlaksana meski dalam kondisi apapun bahkan dengan personil yang minim. Saya apresiasi staf yang masih paham statusnya sebagai ASN”tegasnya.
Asisten III mengingatkan kepada jajarannya untuk mempersiapkan dokumen terkait rencana review spj Tahun anggaran 2019 yang sedang berjalan secara periodik sampai akhir tahun tiba.
Ditambahkan olehnya bahwa setiap ASN harus paham akan 2 tugas yang saling beriringan. “ASN memiliki 2 tugas yakni 1).Tupoksi utama yang memang sudah jelas ada dalam aturan kepegawaian, 2). yaitu tugas tambahan yang didelegasikan pimpinan kepada bawahan yang tersirat. Keduanya merupaka tanggung jawab yang suka tidak suka, mau tidak mau harus dilaksanakan.Tetapi perintah kedua itu sudah sepantasnya harus disertai sumber daya pendukung tugas yaitu sarananya : Man, Money, Mathod, Machine dan Market. Tanpa itu mustahil tugas dapat diselesaikan” Ungkapnya. Pemahaman akan manajemen dasar kepada stafnya ingin ditekankan agar dalam jenis pelaksanaan tugas tambahan dapat berjalan tanpa mengganggu sistem utamanya.
Dalam momen itu, dilakukan juga Penyerahan dan konsumsi massal obat Filariasis oleh peserta Apel yang menjadi program nasional Bulan eliminasi Kaki Gajah”Bulega” Kementerian Kesehatan RI. Dalam laporannya Kepala Dinas Kesehatan, Eliatas Telenggen, sebagai kadin baru menyampaikan bahwa program ini adalah program wajib pemerintah pusat bagi seluruh masyarakat Indonesia sampai ke pelosok. Targetnya adalah 75% jumlah penduduk puncak Jaya harus memperoleh obat tersebut dan langsung diminum bukan disimpan dilemari” Jelasnya. Ditambahkan bahwa selepas minum obat tersebut efek samping yabg akan dirasakan badan agak panas, disampaikan bahwa itu adalah gejala yang normal setelah diminum.
Obat yang diterima dari petugas Dinkes diminum oleh peserta sebanyak 4(empat) butir yang ditujukan untuk mencegah tumbuh kembang penyakit kakik gajah (filariasis) yang dibawa oleh Nyamuk Chikungunya. Distribusinya juga merata dan serempak di Sekolah-sekolah dan tempat ibadah serta puskesmas. Demikian penjelasan Aris Weya selaku Kasi Yankes Dinas Kesehatan. “Bukti bahwa pemerintah dan pimpinan daerah pro terhadap program ini agar masyarakat lihat sendiri. Contoh itu harus dimulai dari jajaran ASN baru turun ke masyarakat sehingga masyarakat tidak ragu” tutup Aris
Menyadari hal itu, ditambahkan oleh Asisten Bid. Ekonomi Kemasyarakatan Setda, Drs. Hendrik Bilanglabi, selaku Plh sekda mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera meminumnya untuk menghidari penyebaran penyakit yang telah ada pengidapnya di beberapa distrik endemik seperti fawi, dagai, mewoluk bahkan Ilu.
Menurut Dinas, program ini adalah tahun keempat pemberian obat filariasis di Puncak Jaya digelar. Asisten III setda, Mulyadi berharap kepada semua pihak untuk berpartisipasi termasuk para kepala distrik ikut mendukung suksesi eliminasi penyebaran penyakit kaki gajah di Puncak Jaya dengan ke Puskesmas menerima obat pencegahan penyakit kaki gajah. Dirinya berharap informasi ini harus sampai dan dibangun sistem yang baik agar diatribusi sampai ke masyarakat.