SERIUSI KEKERASAN TERHADAP PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK, PUNCAK JAYA JADI TUAN RUMAH RAKORNIS PPA TAHUN 2016
Mulia_
Pemberitaan yang sedang hangat terkait kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di media nasional diseriusi oleh Pemda Puncak Jaya. Kepala Pemberdayaan Perempuan dan KB Kab. Puncak Jaya Ibu Mince Hana Noriwari Ibo, SIP, M.Ap bersama jajarannya merencanakan akan melaksanakan kegiatan Rakornis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak se Papua Tahun 2016 di Mulia yang sedianya akan dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak, Ibu Prof. Dr. Yohana Yembise serta Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM , beberapa menteri perempuan lainnya di Kabinet Kerja RI dan peserta dari seluruh Kepala Badan PPA se Papua.
Bupati Puncak Jaya dalam rapat terbatas pembentukan panitia kecil Rakornis PPA di Sasana Kawonak (26/5) membeberkan bahwa “ Kegiatan ini sudah ada dalam rencana Tuhan. Hasil Rakornis tahun 2015 Puncak Jaya ditetapkan sebagai tuan rumah Rakornis 2016. Rdg dari Gubernur Provinsi Papua diperkirakan 200 peserta yang akan hadir. Pelaksanaan tanggal 9 s/d 11 Juni 2016 rencana wagub yang akan buka acara.” Ungkap Bupati.
Bupati juga mengatakan bahwa untuk fasilitas penginapan tamu yang akan datang telah disiapkan beberapa rumah dinas yang akan di tempati tamu seperti perumah dari kodim 1714/PJ, perumah Polres Puncak Jaya, kemudian ada juga bantuan dari provinsi dua unit Bus mini berkapasitas 20 penumpang.
Dalam rapat tersebut yang dipimpin langsung oleh Bupati Puncak Jaya dihasilkan keputusan bahwa kegiatan diketuai oleh Sekda Puncak Jaya tersebut akan disiapkan penginapan untuk 300 – an peserta dari kediaman pejabat yakni Kediaman Bupati, Wabup, Rujab DPRD yang baru, hotel dan penginapan dalam kota serta seluruh rumah jabatan Pejabat Eselon II, II dan IV.
Selain itu Bupati Puncak Jaya juga menambahkan tentang rencana peresmian pasar baru Mulia yang sudah selesai dikerjakan. Saat ini pasar sudah selesai dibangun jadi kita akan undang Gubernur untuk resmikan pasar ini yang dibangun untuk melayani kebutuhan masyarakat terlebih untuk mama – mama jadi kita harus beri nama untuk pasar dan kita beri nama “PASAR LANI NAGALO MUNI atau PASAR MAMA – MAMAKU ”dengan mengangkat nama ini maka akan mengangkat harkat dan martabat mama – mama yang ada di seluruh Pegunungan Tengah.Jelas Bupati Henok Ibo.
Selama ini perempuan – perempuan selalu dipinggirkan tidak diperhatikan tapi saat kita bangun tempat bagi mereka untuk bisa berjualan demi memenuhi kebutuhan keluarganya mereka akan merasa dihargai dan diperhatikan dengan baik sehingga mereka juga akan menopang pembangunan dengan baik.Tutup Henok Ibo dengan penuh kepastian.