TEROBOS KETERISOLASIAN DISTRIK DOKOME DAN YAMO, BUPATI BUKA PEMBANGUNAN RUAS JALAN
Dokome- Meskipun ditengah belantara Distrik Dokome masih ditemui spot menarik yakni Telaga love belantara yang mirip seperti bentuk hati (love). Itulah kesan pertama yang muncul saat tiba di acara bakar batu pembukaan 2 Ruas jalan yakni: Kumipaga, Purbalo- wundu-Binime-Yambi dan simbolis untuk Ruas Jalan Yamo – Guyage – Bunaluk (11/10).
Acara dihadiri Bupati Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM, Wabup Deinas Geley, S.Sos, M.Si, Ketua Komisi B Miren Enumbi, Kapolres AKBP. Arief Purwanto, Dandim 1714/PJ, Plt. Sekda Tumiran, Asisten Sekda, dan pejabat Es. II, III dan para Kadistrik, Pimp. Denominasi gereja, Tomas serta kepala kampung dilingk. Pemda Puncak Jaya.
Pembangunan jalan di 2 distrik berbeda ini merupakan kado indah bagi masyarakat Puncak Jaya di hari jadinya yg ke 22 tgl 8 Oktober silam. Proyek ini sendiri merupakan refleksi dari salah satu Visi Misi 2017-2022 Kepemimpinan Bupati Yuni Wonda dan Wabup Deinas Geley dengan visi AMANAH “Aman, Mandiri dan sejahtera” yakni membuka keterisolasian antar kampung.
Dalam laporannya, Kepala Dinas PU PR, Pilemon Tabuni, S.PAk, S.IP, M. Si mengungkapkan bahwa pekerjaan dilaksanakan bertajap dan yang akan digarap yakni 18,50 km dari kumipaga ke binime. Untuk tahun 2018 direncanakan sepanjang 5,30 Km dengan menelan biaya total 24 Miliar dari sumber dana Otsus Konstruksi” ungkapnya. Pilmon mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan seluruh masyarakat dari survey hingga pembukaan hari ini, pihaknya juga mengharap dukungan dalam pembukaan jalan ini.
Bupati Yuni Wonda dalam sambutannya mengisahkan bahwa saat pilkada kemarin dirinya pernah melewati ruas jalan ini dan bersama wakilnya tidak pernah menjanjikan pembukaan jalan ini, tetapi karena Kuasa Tuhan hari ini sebagai anak daerah meresmikan pembangunan ini. “Saya secara pribadi bersama Wakil sejak pelantikan kepala kampung, merasa sedih baru 8 bulan menjabat sudah mendapatkan cobaan yang berat padahal seharusnya kita semua bergandeng tangan penuh semangat membangun Puncak Jaya” beber Yuni. Bupati juga berpesan agar semua pihak jangan saling memojokkan, jika selalu perang, maka pembangunan tidak akan pernah masuk ke wilayah tersebut.
Masih dimomen yang sama, dukungan dan ungkapan terima kasih spontan diungkapkan perwakilan masyarakat dari 2 Distrik. Ratusan masyarakat secara sukarela mengadakan bakar batu adat dan makan bersama wujud ungkapan syukur masuknya jalan tembus ke kampung mereka. Dengan bahasa Lani perwakilan masyarakat menyampaikan bahwa “selama hampir 22 tahun pembangunan yang dilaksanakan Bupati sebelumnya usul saja tapi tidak pernah ada realisasi pembangunan sampai ke sini tapi hari ini baru nyata. Kami siap kawal dan jamin tidak ada pemalangan dalam proyek ini” ungkap Tawiker Tabuni salah seorang tokoh masyarakat.
Mewakili kepala suku, Buaya Murib secara tegas memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk membangun di daerah ini. Ambon Tabuni, selaku kepala kampung Purbalo pada kesempatan sama menyerahkan kapak batu yang memiliki makna agar Bupati terus membangun sampai ke Kiyage.
Terkait jaminan pelaksanaan pekerjaan secara tegas, Yuni menyampaikan bahwa “jika ada palang memalang maka saya sebagai anak asli akan stop pembangunan disitu” tegas Yuni. Prinsip reward and phunisment juga dikemukakan olehnya yakni jika berhasil, maka tahun 2019 akan dibuka lagi jalan dari Wundu ke Kiyage. “Kami bersama wabup adalah manusia biasa pasti punya banyak kekurangan, jadi jangan pandang itu, tapi mari kita semua terima pembangunan.”
Dengan guyuran air hujan, Bupati didampingi Muspida menyalakan Eksavator tanda dibukanya pembangunan 2 ruas jalan Dokome dan Yamo disambut tepuk tangan meriah muspida dan masyarakat.