KONTINGEN PUJA REBUT DUA GELAR JUARA FESTIVAL BUDAYA DI BIAK
MULIA – Pengenalan akan budaya kepada generasi muda sangat diperlukan hal ini di sebabkan karena generasi muda sekarang lebih mengenal budaya luar yang di tawarkan media sosial sehingga pengenalan akan budaya sendiri terkikis dan hilang dengan sendirinya.
Usaha untuk melestarikan budaya papua ini Pemerintah Papua bersama Dewan Kesenian Adat Papua menggelar Festival Budaya Papua 2014.
Pemerintah Puncak Jaya diwakilkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Puncak Jaya telah melatih tarian kepada sebagian anak – anak muda berbakat di kota Mulia ikut dalam ajang tersebut. Dalam Festival Budaya Biak pada tanggal 15 – 18 Oktober lalu dikuti Kontingen yang beranggotakan oleh Kepala Dinas Budpar, Yeremias Enumbi, S.IP, Sekretaris Dinas, David Warumboi, Kabid Kesenian, Amos Wenda, SH, MH, Kabid Perlindungan Budaya, Moses Dwiri, dan Bripka Donny Bisay beserta tim tarian mampu memberikan hasil yang memuaskan dalam ajang tahunan tersebut.
Terlihat dengan jelas anak – anak muda ini walaupun hanya dengan waktu dan kemampuan terbatas namun tetap semangat menampilkan tarian dengan maksimal menghipnotis perhatian para juri dengan memboyong piala. “Kami tidak mempunyai target apa – apa hanya ikut berkontribusi” ungkap Kadin. Namun Kontingen ini meraih 2 gelar Juara sekaligus dicapai yakni antara lain Juara I Balada Cenderawasih, Juara I Stand Pameran, Juara III tari Kreasi, Juara III Cerita Rakyat dan Juara III Solo Putra. Dari total 14 Cabang yang dipertandingkan.
Saat di temui selepas apel gabungan Pegawai Negeri Sipil sekaligus di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya Senin (3/10) kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Puncak Jaya, Yeremias Enumbi saat di tanya tentang prestasi kontingen Puncak Jaya mewakili Kabupaten Puncak Jaya diakui sangat bangga meski dengan persiapan yang kurang optimal namun terbukti anak daerah mampu menorehkan prestasi di ajang berskala Propinsi Papua.
Diharapkan kedepan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk lebih memberikan perhatian kepada pengembangan tarian budaya kreasi ini. “kami sudah siapkan anak – anak akan tetapi kami terbatas dengan biaya yang kurang untuk menunjang kebutuhkan tim. Akibatnya tim hanya mengikuti 5 dari 14 Cabang yang ada tandas Yermias. “Bukan hanya ikut dalam Kompetisi lokal regional tetapi diharapkan Puncak Jaya juga dapat menjadi Tuan Rumah dalam Festival lokal seperti Festival lembah baliem di wamena atau Festival Danau sentani di Sentani.
Ditemui ditempat lain, Bripka Donny Bisay mengatakan bahwa peserta tarian yang saat ini di latihnya sudah cukup bagus dalam menampilkan tariannya. Kesempatan ini juga disampaikan oleh Donny untuk lebih mengenalkan budaya kepada generasi muda puncak jaya. “Saya berpesan agar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat bekerja sama dengan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mengenalkan budaya Papua kepada Siswa/siswi dari tingkat Dasar sampai Menengah atas sehingga anak – anak lebih mencintai budaya Papua daripada budaya luar”Pungkas Donny Bisay.
Dikesempatan lain Moses Dwiri, Kabid Perlindungan Budaya mengatakan bahwa, sebenarnya tingkat kesulitan paling tinggi adalah saat melombakan Balada Cenderawasih yang nantinya dicapai juara I karena mendapat saingan dari berbagai kabupaten di seluruh Papua, sedangkan cabang yang lain tidak terlalu sulit. Kontingen bisa memperoleh Juara Umum namun mendapat hambatan teknis yang tidak terlalu signifikan menurutnya.
Harapan kedepan pemerintah dapat memberikan perhatian yang memadai kepada peningkatan prestasi dibidang seni budaya sehingga Puncak Jaya dapat menjadi Citra positif bukan hanya dari sisi kerohaniannya tetapi juga dikenal dalam kearifan adat istiadat budayanya. “Puncak Jaya kaya akan adat istiadat terutama tarian, dan jika dikreasikan akan menjadi hiburan yang menarik. Lebih lanjut kepada tim tarian dapat lebih bersemangat untuk memenangkan kompetisi selanjutnya. Tandas Moses