PERDANA COFFEE MORNING, PUNCAK JAYA SEPAKAT GALANG CIPKON KAMTIBMAS JELANG PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAPRES KONDUSIF
Mulia_ Aroma sedap soto ayam mulai tercium saat memasuki Aula Mapolres Puncak Jaya jelang Coffee Morning pkl 10.00 WIT. Giat tersebut dimaksudkan untuk menyukseskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI yang menghadirkan Forkopimda bersama tokoh masyarakat dan tokoh Agama, Polres Puncak Jaya mengadakan Coffee Morning Forkopimda, FKUB dan Lintas agama di Aula Mapolres Puja(17/10). Coffee morning perdana ini dimaksudkan untuk saling berbagi informasi dan sharing solusi baik persoalan sektoral maupun kamtibmas guna cipta kondisi kamtibmas menjelang pelantikan Presiden dan Wakil presiden RI terpilih periode 2019 -2024 di tanggal 20 nantinya.
Turut hadir Kabid propam Polda Papua Kombes Pol Janus P. Siregar, S.IK., M.h langsung memimpin jalannya kegiatan. Meski tanpa dihadiri Anggota DPRD setempat, dengan alasan sampai saat ini masih terjadi kevakuman dikarenakan masih menunggu Prosesi Sidang Paripurna Pelantikan Anggota DPRD Terpilih, kursi tamu tetap dipenuhi para Kepala Kampung, FKUB, FSN, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, tokoh pemuda serta Ketua Ikatan pengendara Ojek bahkan ketua Pasar.
Forkopimda yang hadir yakni Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto, S.IK, Dandim 1714/PJ Letkol Inf. Agus Sunaryo, S.IK, Asisten II SETDA Drs. Hendrik Bilangla’bi, M.KP, Asisten III SETDA juga selaku Ketua Forum Solidaritas Nusantara (FSN PUJA) Mulyadi, S.Sos., M.AP, M.KP, Kepala Distrik Pagaleme dan Mulia Yotinus Wonda, SSTP dan Tekiles Wonda, S.STP.
Membuka acara Kombes Pol Janus Siregar menekankan kepada seluruh yang hadir dari elemen masyarakat tentang pentingnya membangun komunikasi yang baik agar tidak mudah terprovokasi dengan berita – berita yang tidak benar serta kesadaran bersama dalam upaya menciptakan dan merawat situasi di Puncak Jaya yang aman serta kondusif.
“Itulah pentingnya komunikasi, pentingnya menyapa dan mendapatkan informasi serta memberikan informasi yang baik. Jangan kita gampang mempercayai informasi – informasi yang menurut kita tidak baik yang akan berdampak kepada masyarakat khususnya masyarakat kita yang tidak mengetahui informasi tersebut. Tujuan utama dari coffee morning adalah sharing atau diskusi mengenai situasi kamtibmas serta saling berbagi informasi menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden yang tepatnya pada hari minggu mendatang.” ”, ucap Propam Polda Papua Janus Siregar.
Kapolres Puncak Jaya AKBP Ary Purwanto mengatakan bahwa dirinya merasa terpanggil untuk menginisiasi dan mempelopori kegiatan coffee morning ini dengan itikad baik. “sengaja kami mendesain ruangan ini dengan model long table artinya tidak ada yang memimpin disini, semuanya memiliki hak yang sama untuk menyampaikan aspirasi atau infomasi dengan tujuan yang satu yaitu agar puncak jaya yang kita cintai ini, yang kita sayangi ini tetap kondusif dan menjadi contoh bagi daerah – daerah lain” ucap Kapolres dalam sambutannya.
“bertolak dari kondisi di luar Puncak Jaya perlu disadari tidak semua bertindak dan berfikiran anarkis, namun ada oknum – oknum tertentu yang sengaja menciptakan konflik yang akhirnya masyarakat kita yang kena dampaknya, hal semacam itulah yang kita jaga agar tidak terjadi di disini. Sistem perekonomian lancar, pemerintahan serta anak – anak kita dapat bersekolah dengan keadaan aman dan kondusif hal inilah yang kita jaga disini” tambah Ary Puwanto.
Mewakili Pemerintah Daerah, Asisten II selaku Plh. Sekda mengatakan bahwa “keamanan tidak hanya vital pada saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden atau agenda pemerintah saja, namun keamanan tersebut penting di semua waktu dan setiap saat kita ciptakan agar semua akfititas, penyelenggaran pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan serta aktifitas masyarakat dapat berjalan lancar” ucap Asisten II Hendrik Bilangla’bi. Dirinya juga menyampaikan saat ini Kepala Derah yaitu Bupati dan Wakil Bupati sedang ada dinas luar yang tidak dapat ditinggalkan. Kendati demikian pihaknya meminta agar fungsi koordinasi dan komunikasi jangan putus yaitu TNI-POLRI, Pemda, Lintas Agama/ FKUB, Suku bangsa serta lintas profesi harus tetap terjalin baik. Pihaknya juga mengapresiasi dilaksanakannya kegiatan ini. Selanjutnya dirinya akan melaporkan kepada pimpinan hasil Coffee morning yang dilaksanakan. Pihaknya juga berterima kasih kepada TNI Polri yang secara serius berpatroli menjaga dan merawat keamanan di Puncak Jaya. Plh. Sekda berharap keberagaman dan kebhinekaan suku, agama, ras dan perbedaan pemikiran bukan menjadi alasan untuk saling menyakiti dan mengganggu kedamaian yang ada selain itu persoalan keamanan juga menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya menjadi Tupoksi TNI Polri semata.
Menanggapi isu yang beredar saat ini menyangkut kabar (eksodus) pulangnya mahasiswa ke puncak Jaya, kepala Distrik Pagaleme mengatakan tidak benar. Mereka yang pulang ke Puncak Jaya adalah mereka yang statusnya sudah tidak aktif lagi sebagai mahasiswa dan sebagian ada yang telah lulus dan kembali hanya untuk menengok keluarga. Pihaknya juga menepis tudingan bahwa ada sekelompok mahasiswa atau oknum dari luar yang ingin merusak kedamaian di Mulia. Ditanya lebih jauh terkait konflik horizontal yang terjadi beberapa pekan lalu akibat pembunuhan Bonggar Telenggen, Yotinus menegaskan bahwa dalam waktu dekat akan dilakukan perjanjian damai dari kedua belah pihak sebagai keputusan akhir yang mengikat agar tidak lagi saling menyerang. “Ini yang kami jaga situasinya antara kedua belah pihak, masalah sudah selesai” Tegasnya. Pihaknya juga meminta dukungan pengamanan terhadap salah seorang pelaku dan oknum yang sampai saat ini masih mengamankan diri di Yamo untuk dijemput dan selanjutnya dapat diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. “Saya minta Jangan sampai masyarakat bertidak anarkis dan main hakim sendiri ada penegak hukum di sini” Jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua perkumpulan Ojek di Mulia. Yesaya Enumbi tegaskan bahwa guna menciptakan keamanan yang baik dia meminta setiap titik – titik pos keamanan di Puncak Jaya juga mengawasi tukang ojek yang kadang membawa penumpang dengan melebihi kapasitas yang seharusnya. “sudah kami beritahu namun kadang tidak di turuti oleh mereka jadi saya mohon untuk setiap keamanan yang ada di pos – pos terdekat maupun terjauh bisa membantu saya dalam hal ini” ucap Yesaya enumbi. Dirinya berharap bahwa perilaku negatif pengedara ojek dapat ditegur oleh personil TNI Polri sekaligus mengawasi keselamatan mereka.
Diskusi coffee morning yang berakhir pkl. 12.00 WIT itupun berlangsung dinamis dan tertib. Meski terkesan santai namun serius setiap tokoh perwakilan masyarakat, toga, toda aktif menyampaikan saran dan pendapatnya. Opini dari berbagai sudut pandang sangat penting untuk menemukan formula dalam cipkon kamtibmas di Puncak Jaya. Respon yang diberikan Forkopimda pun beragam serta topik yang didiskusikan pun sangat bervariasi tetapi semata – mata untuk mendapatkan gambaran kondisi kamtibmas terkini serta diharapkan jelang agenda pelantikan, para pimpinan toda, toga dan pimpinan agama dapat memberikan pemahaman yang baik tentang cipkon stabilitas keamanan yang lebih kondusif. (Humaspj:Son/Bar)