PERBAIKAN RUAS JALAN DISTRIK ILU – DISTRIK MULIA
Kesadaran Masyarakat Faktor Penting Lancarnya Pembangunan
Mulia – Dalam upaya meningkatkan kelancaran mobilitas distribusi logistik baik Sembako maupun BBM untuk kebutuhan masyarakat di Kota Mulia melalui jalur darat, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Dinas PU & Pera) Kabupaten Puncak Jaya melakukan perbaikan ruas jalan di beberapa lokasi antara jalan di Distrik Ilu – Distrik Mulia.
Kabid Binamarga Dinas PU & Pera, Botten Tandipada mengatakan bahwa perbaikan ruas jalan Distrik Ilu – Distrik Mulia dilakukan karena ruas jalan ini merupakan urat nadi perekonomian bagi masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya. Ruas jalan Ilu – Mulia merupakan jalan nasional yang sangat rawan akan longsor karena kondisi alam dan curah hujan yang tinggi.
“Kondisi jalan yang masih rata akan tanah serta kendaraan yang membawa barang sangat berat atau melebihi kapasitas juga merupakan salah satu faktor ruas jalan menjadi rusak, walaupun faktor ini bukan merupakan faktor utama penyebab kerusakan jalan”, tambah Botten.
Selama tahun 2017, Dinas PU & Pera sudah melaksanakan perbaikan sejak bulan Januari dengan pekerjaan awal di Kp. Jibingame (STA 27.000 s.d STA 27.450) dan di Distrik Kalome (STA 20.750 s.d STA 21.470), di kedua lokasi ini memang sudah beberapa kali terjadi longsor.
“Beberapa lokasi ruas jalan yang menjadi pusat perhatian dari Dinas PU & Pera dan statusnya saat ini sudah dapat digunakan karena sudah diperbaiki antara lain Kp. Jibingame mengalami longsor di STA 27.000 s.d STA 27.450, jalan mengalami hanyut di Kali Kobonge/ Kalome 2 (STA 26.490), Kali Kwinik/ Kalome 1 (STA 21.770), Jembatan Gurage putus di STA 17.250, dan Jembatan Tingginambut yang putus di STA 13,147”, terangnya.
Secara umum, saat ini ruas jalan Ilu-Mulia sudah dapat dilalui oleh lajuran dari Wamena dengan tujuan Mulia maupun sebaliknya.
Dalam melaksanakan perbaikan jalan pasti ada kendala yang dihadapi seperti masalah cuaca, kondisi tanah yang labil, dan yang paling utama adalah masalah keamanan. “Diharapkan agar kedepan masalah keamanan ini dapat kembali normal agar Dinas PU & Pera dapat secara tenang melakuka pekerjaan perbaikan ruas jalan”, ujarnya.
Botten Tandipada menjelaskan bahwa selama pekerjaan perbaikan ruas jalan, Dinas PU & Pera tidak dapat bekerja sendiri sehingga perlu mendapatkan pengawalan dari anggota TNI maupun Polri. Pengawalan maksimal dari TNI/ Polri dirasakan oleh pihaknya dan tim selama pelaksanaan proses perbaikan ruas jalan di beberapa titik, sehingga pekerjaannya dapat diselesaikan dengan aman.
Masyarakat dan pihak keamanan merupakan penunjang utama pembangunan jalan. Perlu adanya kesadaran terutama dari masyarakat apabila menginginkan adanya pembangunan kaitannya dengan hal keamanan di ruas jalan Ilu – Mulia. “Harapan kami untuk pembangunan jalan kedepan adalah pembangunan jalan dapat terus berlanjut, terpelihara, dan masing-masing yang memiliki tugas untuk pembangunan jalan dapat bertanggunjawab dengan tugas dan fungsinya masing-masing”, tegasnya.
Di lokasi yang berbeda, salah satu supir lajuran yang sudah bekerja selama 20 tahun di Kota Mulia, Sampe Paulus Pasuang mengatakan bahwa saat ini sudah baik dibandingkan dulu, hal ini dapat diukur dengan waktu tempuh para supir lajuran karena sebelum adanya pembangunan ruas jalan yang baik, waktu tempuh perjalanan dari Distrik Ilu menuju Distrik Mulia memakan waktu sekitar 7 hari, namun sekarang para supir lajuran dapat menempuh hanya dalam waktu 2 hari. “Kendala yang selama ini dihadapi oleh para supir lajuran adalah kondisi jalan yang labil dan cenderung sering mengalami longsor sehingga menghambat perjalanan kendaraan hingga berhari-hari maupun jembatan putus”, ujarnya.
Menutup pembicaraan, Sampe berharap agar pemerintah daerah Puncak Jaya terus memperhatikan ruas jalan Ilu – Mulia karena kondisi jalan yang baik dapat berpengaruh pada ongkos antar barang-barang seperti Sembako dan BBM, sehingga dapat menekan harga-harga bahan pokok di Kota Mulia.