RAYAKAN HUT GIDI KE – 56 JEMAAT GIDI USUNG TEMA PENGINJILAN BELUM SELESAI

Mulia – Peringatan HUT GIDI Ke 56 Wilayah Yamo di Kabupaten Puncak Jaya dilangsungkan di lapangan terbuka GIDI Emaus Mulia(12/2). Tepat pkl 11.00 WIT acara dibuka Pdt. Yason Elabi bersama jemaat dari berbagai denominasi gereja Se kota Mulia.
“Penginjilan belum selesai” itulah Tema yang diusung pada peringatan ke 56 hari ini, masih menekankan pada kerja penginjilan yang masih harus terus dimaksimalkan sebagaimana dengan sub tema “Selamatkan yang jauh maupun dekat” (Yoh 4:35).
Hadir pada kesempatan itu Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM, Wakil Ketua II Mendi Wonerengga, Plh. Sekda Drs. Hendrik Bilanglabi, M.KP, Ketua Klasis Mulia Wil. Yamo Ev. Yosep Murib, M.Th. Hadir pula missionaris senior dari Amerika yang telah mengabdi puluhan tahun menjadi penginjil di pedalaman Papua Mr. Leon Dillinger bersama istri.
Tampil Vokal Grup Jemaat Antiokhia yang mengisahkan sejarah masuknya injil ke bumi abelom eeruwok dimana masyarakat masih dalam kegelapan, perang suku, pembunuhan dan jauh dari peradaban. Masuknya injil membawa cahaya dan perubahan baru ditangan misionaris Tuan Leon Dillinger dan Tuan Gubu memberi pencerahan kepada masyarakat pegunungan Papua khususnya Puncak Jaya.
Sementara itu dalam khotbah firman Tuhan yang disampaikan oleh penasehat Sinode GIDI Pdt.Bastian Ondi bahwa ladang disekeliling kita harus disiap baik sebelum Jesus datang maupun sesudah Jesus datang ladang sudah harus menguning dan siap untuk di tuai dan ladang itu adalah manusia yang digambarkan dalam firman ini bahwa manusia siap utk dituai dalam kebenaran yang sudah harus menyelamatkan manusia dan kita harus memberitakan injil sampai ke ujung dunia.
Pesan seorang misionaris bahwa kendala yang dihadapi dalam penginjilan adalah seorang pelayan harus menginjili generasi kita karena kita harus menginjili saudara kita agar tidak masuk neraka dan ajaran GIDI sudah benar tapi itu bukan tanggung jawab pendeta dan majelis saja tapi kita semua seperti dalam kitab Ayub 14 1,& 2 yaitu bukan saja manusia yang lahir dari perempuan tapi yang lahir dari Tuhan yang digambarkan seperti lahir baru.Kehidupan yang diibaratkan sebagai ladang yang menguning sangat terbatas karena keselamatan yang kita dapatkan.
Tuhan memilih kita dimanapun kita dilahirkan dari seorang perempuan dengan maksus tersendiri dan batas – batas kehidupan sudah diatur sama Tuhan sehingga kita harus memberitakan injil agar orang lain juga menerima keselamatan seperti kita kehidupan manusia digambarkan seperti batu – dikikis hujan tidak akan pernah tertutup namun selalu berlanjut karena dalam firmannya yang lahir dari Allah akan beroleh keselamatan memperoleh hidup yang kekal.
Dalam ibadah ini juga ditampilkan persembahan pujian dari Jemaat Emaus dan Solo Pemuda GIDI dan doa penutup rangkaian ibadab syukur HUT GIDI oleh Pdt.Leon Dillingger.
Sementara itu sejarah Injil masuk di pegunungan Papua yang dibacakan oleh Yerius Wonda bahwa misionaris yang datang pada tanggal 20 April 1954 oleh Misi CAMA pertama mendarat di Sungai Baliem Wamena. Setelah itu Misi UFM mendarat kedua di Sungai Baliem pada 22 Januari 1955, setelah itu beberapa saat mereka tinggal di Hitigima.
Pada tanggal 15 – 20 Agustus 1958, misionaris yang masuk di wilayah Yamo ialah Tuan Leon Dillingger, Tuan Maynard, Tuan Power dan Tuan Cole dari Misi UFM Amerika bersama dengan 11 warga Bokondini yang berangkat dari Bokondini bermalam di Karubaga selanjutnya ke kampung Peworenggame Distrik Woniki saat ini dan dilanjutkan ke kampung Jibinggame dan misionaris melanjutkan perjalanan ke Mulia dan bermalam di Kampung Muliabate.
Sementara itu dalam sambutan Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikmo yang dibacakan oleh Sekjen GIDI Pdt Gandius Enumbi bahwa GIDI saat ini memilik 8 Wilayah Pelayanan, 97 Klasis, 21 Calon Klasis, 4.899 Pendeta.
Penginjilan adalah jantung Tuhan Alllah, ini adalah pekerjaan utama dan terutama dalam GIDI. Allah memilik maksud dan tujuan dengan berdirinya GIDI yaitu untuk memegahkan jiwa – jiwa yang belum mengenal Jesus. Mengapa manusia sangat penting dimata Tuhan karena manusia diciptakan untuk memuliakan dan memuji namanya.
Apakah GIDI hanya melihat, menonton, menghindar dari realitas atau kenyataan umat di West Papua ini yang mengalami penderitaan, tetesan darah, cucuran air mata tetapi GIDI mengajarkan amanat agung Jesus Kristus selama 56 tahun ini. Oleh karena itu umat GIDI diharapkan untuk menjadi pelita dalam menerangi umat yang belum mengenal kristus.
Sementara itu dalam sambutan Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, S.Sos, S.IP, MM bahwa hari ini tepat 12 Februari Presiden RI membuka acara dalam moment pemilu di Makassar Sulawesi Selatan dan Gubernur bersama para bupati dan walikota sudah sepakat untuk hadir dalam acara tersebut namun Bupati Puncak jaya sebagai anak GIDI lebih memilih pulang kampung dan merayakan injil masuk di Puncak Jaya.
Saya bersyukur Tuhan baik sehingga memilih kader – kader GIDI terbaik yang menjadi pemimpin di Puncak Jaya dan perayaan kali ini saya perintahkan wakil Bupati untuk merayakan HUT GIDI di Ilu bersama warga disana karena pemerataan itu sangat penting sekali. Ucap Yuni
Saya juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat karena sampai hari ini pemerintahan tetap berjalan dan pembangunan tetap berjalan dengan baik itu semua karena kita ingin Puncak jaya tetap maju.
Dalam sambutannya tersebut Bupati juga mengumumkan bahwa SK CPNS 2013 akan dibagi pada hari Senin (19/02). Tutup Yuni Wonda Dalam sambutannya.
Dan kabar terbaik pada pada HUT GIDI tahun ini adalah terpilihnya Sekretaris Klasis GIDI Pdt. Gandius Enumbi sebagai Sekretaris Jenderal GIDI dan merupakan kebanggan bagi seluruh jemaat GIDI Puncak Jaya.

Related Articles

Leave a Reply

Back to top button